Bogor, 2 Juni 2025 — Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL) IPB University sukses menyelenggarakan pelatihan bertajuk “EXPLORE: ESL Exhibition Career” yang berfokus pada perhitungan emisi karbon di sektor Kehutanan dan Lahan (Forestry and Other Land Uses/FOLU). Kegiatan ini berlangsung selama empat sesi setiap hari Sabtu sepanjang bulan Mei 2025, bekerja sama dengan Institute for Essential Services Reform (IESR) dan Akademi Transisi Energi.Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas generasi muda dan para pemangku kepentingan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, khususnya terkait mitigasi emisi karbon dari sektor FOLU.

Empat Sesi Strategis
Pada sesi pertama yang digelar 10 Mei 2025, Dr. Meti Ekayani membuka acara dengan menekankan pentingnya aksi kolektif dan peran hutan sebagai penyerap karbon. Ia mengulas berbagai solusi seperti perhutanan sosial, rehabilitasi mangrove, dan moratorium hutan dalam mendukung target FoLU Net Sink 2030.Sesi kedua pada 17 Mei 2025 menghadirkan Direktur Eksekutif PT Cedar Karyatama Lestarindo, Muhammad Ridwan. Ia membahas strategi nasional serta standar internasional seperti IPCC dan SNI 7724:2019 dalam penghitungan emisi karbon. Pendanaan berbasis APBN, green sukuk, hingga pasar karbon juga menjadi sorotan.Pada 24 Mei 2025, peserta mengikuti praktik lapang yang dipandu langsung oleh Ridwan dan timnya. Kegiatan berlangsung di Telaga Inspirasi IPB dan mencakup simulasi pengukuran diameter pohon, tinggi, serta penghitungan biomassa dan komponen karbon lainnya.Sesi penutup pada 31 Mei 2025 menghadirkan Prof. Dr. Ir. Dodik Ridho Nurrochmat yang mengupas Sistem Registri Nasional (SRN), skema perdagangan karbon (ETS dan CCTS), hingga peran teknologi seperti blockchain dalam mendukung transparansi dan efisiensi pengelolaan karbon.

Peningkatan Kapasitas dan Antusiasme Tinggi
Ketua Pelaksana kegiatan, Fathur Rahman Faiz, menyampaikan rasa terima kasih kepada para peserta dan narasumber. “Awalnya pelatihan ini ditujukan untuk mahasiswa ESL saja, namun karena antusiasme yang tinggi, akhirnya dibuka untuk umum,” ungkapnya.Sebanyak 133 peserta dari berbagai latar belakang—mulai dari mahasiswa sarjana hingga profesional muda—mengikuti pelatihan ini. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dari rata-rata skor pre-test sebesar 65,76% menjadi 89,67% pada post-test.Pelatihan ini ditutup oleh Ketua Komisi Kemahasiswaan ESL IPB, Bahroin Idris Tampubolon, SE, M.Si., yang menegaskan komitmen ESL untuk terus menyelenggarakan pelatihan serupa di masa mendatang sebagai kontribusi nyata dalam upaya mitigasi perubahan iklim nasional.