Bogor, 28 Mei 2025 — Program Studi Ekonomi Kelautan Tropika, Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), IPB University kembali menyelenggarakan kuliah umum dalam rangkaian Lecture Series in Tropical Ocean Economics yang ke-10, pada Rabu (28/5). Mengangkat tema “Implementasi Blue Finance sebagai Sumber Pendanaan Pembangunan Ekonomi Kelautan Berkelanjutan”, kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom, pukul 10.00–12.00 WIB.Kuliah umum ini dibuka oleh Dr. Adi Hadianto, S.P., M.Si, selaku Ketua Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan FEM IPB University. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa blue finance bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan nyata dalam menghadapi dampak perubahan iklim dan tekanan eksploitasi terhadap sumber daya laut.

Sebagai keynote speaker, Dr. Kastana Saparni, S.Pi, M.Si, Ketua Program Studi Ekonomi Kelautan Tropika IPB University, menyampaikan urgensi perumusan kebijakan fiskal dan instrumen pembiayaan berbasis kelautan yang terintegrasi untuk mewujudkan pembangunan kelautan yang berkelanjutan.Kuliah umum ini turut menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Dr. Liliek Sofitri, S.E., M.A., CertDA dari Departemen Ilmu Administrasi Fiskal, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), yang juga menjabat sebagai RPJMN Financial Integration Specialist; serta Didit Eko Prasetiyo, S.Pi., M.P., M.Sc, Plt. Direktur Pemanfaatan Ruang Kolom Perairan dan Dasar Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan.Dr. Liliek menyoroti pentingnya penguatan skema blue finance melalui instrumen fiskal yang inklusif dan selaras dengan agenda pembangunan nasional. Sementara itu, Didit Eko Prasetiyo membahas keterkaitan antara perencanaan ruang laut dengan strategi pembiayaan yang mendukung prinsip-prinsip ekonomi biru.Melalui kegiatan ini, IPB University kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan-tujuan yang terkait dengan pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan dan pembangunan ekonomi biru.