SDGs Activity Matrix
No | NAMA KEGIATAN | DESKRIPSI KEGIATAN | RELEVANSI DENGAN SDGS | |||
1 | Economic Valuation for Natural Resources and Environment Training, 28-30 Oktober 2019 | Pertumbuhan ekonomi seringkali terjadi atas korbanan kualitas sumberdaya alam dan lingkungan karena dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas ekonomi. Dampak tersebut menimbulkan biaya eksternal yang harus ditanggung oleh public dan juga generasi yang akan datang. Internalisasi biaya-biaya eksternal perlu ditegakkan sebagai strategi untuk pencegahan terjadinya kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan (ex-ante strategy)atau perbaikan atas kerusakan yang telah terjadi (ex-post strategy). Internalisasi biaya biaya eksternal akan terlaksana bila didukung oleh kebijakan yang tepat dan penegakan yang tegas. Di dalam pelaksanaannya pengambilan kebijakan harus didukung oleh data yang memadai tentang nilai sumberdaya alam dan nilai kerusakan yang terjadi. Departemen ESL dan IPB Training menyelenggarakan Economic Valuation for Natural Resources and Environment Training. Pelatihan valuasi ekonomi sumberdaya dan lingkungan bertujuan untuk membekali dan meningkatkan keterampilan praktisi dalam melakukan penilaian terhadap sumberdaya alam dan kerusakannya yang merupakan alat dalam pengambilan kebijakan. Praktisi akan dilatih untuk mengaplikasikan berbagai teknik valusi ekonomi yang berkembang. | 8 (Decent Work and Economic Growth), 11 (Sustainable Cities and Communities) | |||
2 | Green GDP for Sustainable Development Training, 22 – 24 July 2019 | Departemen ESL dan IPB Training menyelenggarakan Green GDP for Sustainable Development Training pada 22 – 24 July 2019 di IPB Science Park Bogor. Kegiatan ini bertujuan agar peserta memahami dan dapat mengaplikasikan persiapan dan perencanaan dari Green GDP (PDRB Hijau) dengan mempertimbangakan aspek keberlanjutan dan etika lingkungan. Materi pelatihan meliputu konsep pengukuran kesejahteraan, peran modal alam dalam pembangunan, system of national account, konsep unit rent dalam perhitungan pdrb hijau, konsep dan perhitungan deplesi dan degradasi sumberdaya alam, serta simulasi perhitungannya. | 8 (Decent Work and Economic Growth), 11 (Sustainable Cities and Communities) | |||
3 | Hey Tayo: IPB Community Members Can Exchange Trash with Souvenirs on National Waste Awareness Day | Hey Tayo (Hey, tukar sampah yo), merupakan aktivitas yang bertujuan untuk mengedukasi civitas IPB mengenai pemilahan sampah dari sumbernya. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi kepada civitas IPB yang telah memilah sampah sesuai dengan kategori yang diberikan. Hey Tayo merupakan agenda rutin Departemen ESL, bekerjasama dengan Agrianita ESL dan Himpro REESA dalam pelaksanannya. Kali ini, Hey Tayo dilakukan bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional Sampah yang jatuh pada tanggal 20 Februari. Civitas akademik IPB membawa dan menyumbangkan sampah an-organik yang telah dikumpulkan minimal sebanyak 1 goodie bag untuk ditukar dengan berbagai souvenir yang menarik, seperti paket makan siang, sedotan stainless, tumblr dan berbagai souvenir lainnya. | 2 (Zero Hunger), 11 (Sustaibnable Cities and Communities), 12 (Responsible Consumption and Production) | |||
4 | Pojok Donasi Sampah Departemen ESL dan REESA, 19 Oktober 2019 | Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan bersama dengan Himpro REESA menggelar pojok donasi sampah dimana civitas akademika IPB dapat menukarkan sejumlah sampah anorganik kering dengan minimum kuantitas tertentu dengan makan siang. Peserta penukaran sampah diwajibkan untuk membawa tempat makan sendiri dengan tujuan mengurangi penggunaan bahan plastik maupun sterofoam. Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi jumlah sampah anorganik khususnya plastik yang ada di Kampus IPB. Sampah yang dikumpulkan ini kemudian disumbangkan ke bank sampah binaan Departemen ESL untuk dimanfaatkan sehingga menghasilkan nilai ekonomi. | 2 (Zero Hunger), 11 (Sustaibnable Cities and Communities), 12 (Responsible Consumption and Production) | |||
5 | “Green Sociopreneurship: Community Empowerment for Environment Summer Course” 17 January-25 Februari 2019 | Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (ESL FEM IPB) bekerjasama dengan AIESEC in IPB, menggelar summer course dengan menghadirkan peserta mahasiswa dari lima negara. Peserta berasal dari China, Mesir, India, Rusia dan Korea. Pembukaan summer course secara resmi dilaksanakan pada Kamis, 17 Januari 2019, di Ruang Sidang Mawar Departemen ESL Kampus IPB Dramaga, Bogor. Tema Summer Course ini adalah “Green Sociopreneurship: Community Empowerment for Environment”. Kegiatan ini dipublikasikan di beberapa media, antara lain Kumparan, Antaranews dan website IPB University. | 1 (No Poverty), 2 (Zero Hunger), 3 (Good Health and Well Being), 11 (Sustainable Cities and Communities), 12 (Responsible Consumption and Production), 13 (Climate Action), 15 (Life on Land) | |||
6 | “SDGs and NRM Certification: Summer Course on Applied Sciences for Sustainable Tourism“, Bogor, 4-11 Juli 2019 | Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (ESL FEM IPB) bekerjasama dengan AIESEC in IPB, menggelar summer course dengan menghadirkan peserta 45 orang mahasiswa yang berasal dari 12 negara dan 34 universitas. Ke-12 negara tersebut adalah Belanda, Perancis, Rusia, India, China, Vietnam, Malaysia, Filipina, Tunisia, Algeria, Mesir dan Indonesia. Pembukaan summer course secara resmi dilaksanakan pada 4 Juli 2019 di Rektorat Kampus IPB Dramaga, Bogor. Tema Summer Course ini adalah ““SDGs and NRM Certification: Summer Course on Applied Sciences for Sustainable Tourism“. Kegiatan ini dipublikasikan di website IPB University. | 1 (No Poverty), 3 (Good Health and Well Being), 11 (Sustainable Cities and Communities), 12 (Responsible Consumption and Production), 13 (Climate Action), 15 (Life on Land) | |||
7 | Inventarisasi dan Penilaian Sumberdaya Alam untuk Optimalisasi Fiskal, 25 Septemebr 2019 Kerjasama STAN, DJKN dan Dept ESL IPB | Kementerian Keuangan; Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan Seminar Nasional Penilaian Sumber Daya Alam dengan tema “Inventarisasi dan Penilaian Sumber Daya Alam untuk Optimalisasi Fiskal”. di Gedung Dhanapala, Kemneterian Keuangan. Kegiatan yang dikoordinir oleh Program Studi Diploma III Pajak Bumi dan Bangunan/Penilai, Jurusan Pajak, PKN STAN; menghadirkan Wakil Menteri Keuangan Bapak Mardiasmo; dan Kepala Badan Pusat Statistik, Bapak Kecuk Suhariyanto sebagai penyampai pesan kunci. Narasumber yang mengisidiskusi panel dan FGD adlaah Bapak Isa Rachmatawarta selaku Direktur Jenderal Kekayaan Negara; Bp. Wawan Sunarjo selaku Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) – Direktorat Jenderal Anggaran; Prof Akhmad Fauzi, Guru Besar Fakultas Ekomomi dan Manajemen IPB, dan Prof. Irwandy Arif, Guru Besar Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB.
Menurut Wakil Menteri Keuangan, Bapak Mardiasmo, Kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) harus dimanfaatkan secara optimal menjadi modal pembangunan yang efektif karena sekarang pengelolaan aset budaya, SDA dan SDM, serta rendahnya cost and asset awareness pada sektor publik. Kepala Badan Pusat Statistik, Bapak Kecuk Suhariyanto juga menjelaskan bahwa salah satu alternatif untuk mendukung pengembangan pemanfaatan potensi SDA yang ada di suatu wilayah dapat dilakukan melalui penyusunan neraca SDA. Neraca SDA yang nantinya disusun akan mengadopsi System of Environmental-Economic Accounting (SEEA), sebuah standar internasional yang memberi gambaran kompehensif antara ekonomi dan alam. |
1 (No Poverty), 2 (Zero hungre), 3 (Good Health and Well Being), 11 (Sustainable Cities and Communities), 12 (responsible consumption and production), 13 (climate action), 14( life below water), 15 (Life on Land) | |||
8 | The 2nd Joint Seminar on Agriculture, resource and Environmental Economics (JSAREE) 20-22 Oktober 2019 | The 2nd Joint Seminar Agricultural, Resource, and Environmental Economic dilaksanakan di Selangor-Malaysia pada 20-22 Oktober 2019. Seri kedua JSAREE ini membahas tentang Peran Ekonomi Pertanian, Sumberdaya, dan Lingkungan dalam Pembangunan Berkelanjutan. Seminar ini diselenggarakan oleh Departemen Sumberdaya dan Ekonomi Lingkungan, IPB bekerjasama dengan Universiti Putra Malaysia dan dihadiri oleh pihak-pihak terkait kebijakan pertanian, sumberdaya dan lingkungan pada tingkat nasional maupun internasional, seperti akademisi, peneliti, instansi pemerintah, dll. Konferensi ilmiah internasional ini bertujuan untuk memahami studi kasus dan mempelajari tentang peran pertanian, sumber daya, dan lingkungan ekonomi untuk pembangunan berkelanjutan. Konferensi juga diharapkan dapat mengidentifikasi peluang dan tantangan dalam kebijakan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. | 1 (No Poverty), 2 (Zero Hunger), 11 (Sustainable Cities and Communities), 12 (Responsible Consumption) | |||
9 | Seminar Greenbase 2019: Strategi Pengoptimalan DAS Citarum dalam Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat | Seminar Nasional ini merupakan salah satu rangkaian acara The 11th Greenbase yang diselenggarakan oleh REESA (Himpunan Profesi Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor). Kegiatan ini merupakan program tahunan dengan mengangkat tema yang berbeda setiap tahunnya serta mengundang banyak pejabat negara, akademisi, dan praktisi di bidangnya.
Seminar Nasional tahun ini bertemakan “Small Action to Save the Resources”. Dengan mengangkat judul STRATEGI PENGOPTIMALAN DAS CITARUM DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT. Tujuan diangkatnya tema tersebut dilatarbelakangi dengan fakta bahwa Sungai Citarum merupakan salah satu sungai terpanjang di Jawa Barat dan menjadi sumber penghidupan banyak orang. Namun berjalannya waktu kndisi citarum kian memburuk hingga dinobatkan sebagai salah satu sungai terkotor di dunia. Maka dari itu, kami memandang bahwa perlu adanya pengoptimalan DAS Citarum mengingat banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari sungai ini. |
3 (Good health and Well-being), 13 (Climate Action), 14 (Life Below Water), 15 (Life on Land) | |||
10 | Kebakaran Hutan Isu Kontinyu yang tak Kunjung Padam, pada Reesa the 2nd Green Tea: 24 September 2019 | Kajian rutin yang diselenggarakan oleh Himpunan Profesi REESA mengambil topik tentang isu Kebakaran Hutan. Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia masih menjadi perhatian pemerintah. Pasalnya, kebakaran ini menimbulkan banyak bencana mulai dari kabut asap hingga hilangnya biodiversitas.
Kajian ini bertujuan untuk membuka wawasan dan pengetahuan mahasiswa dan diharapkan mampu memberikan ide maupun solusi akan isu kebakaran hutan di Indonesia yang terus saja menjadi masalah dari waktu ke waktu. Kegiatan diskusi ini mengundang pembicara dari KLHK danpakar dari IPB University. Selain itu juga mengundang Himpunan Profesi dari departemen lain yang terkait untuk menyampaikan pendapat dari sudut pandang keilmuan mereka. |
3 (Good health and Well-being), 12 (Responsible Consumption and Production), 13 (Climate Action) | |||
11 | Edukasi mengenai penggunaan Ms. Word pada Bina Desa REESA X CSR GENRE (22 September 2019) | Bina desa merupakan kegiatan rutin yang di lakukan oleh pengurus REESA. Pada kesempatan ini kegiatan dilakukan bersama peserta magang REESA (GENRE ) dengan tujuan memperkenalkan pengguanaan Ms. Word di Paud Citra Bangsa Sejahtera Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Bogor. Kegiatan dilakukansecara interaktif bersama guru dan peserta didik di sana. Harapannya peserta bisa mengenal dan memahami mengenai pemanfaatan teknologi. | 4 (Quality Education) | |||
12 | Aksi Lingkungan Greenbase: Small Action To Save Resources 2019, 27-28 April 2019 | Aksi Lingkungan The 11th Greenbase ini menekankan pentingnya memanfaatkan sumberdaya secara optimal untuk mewujudkan ekonomi yang berkelanjutan. Tema dari aksi lingkungan ini adalah SAVER “Small Action to Save the Resources” bertujuan untuk mewadahi mahasiswa yang aktif, kreatif, dan peduli untuk membantu dan mengarahkan masyarakat mengenai pentingnya mengelola dan memanfaatkan sumberdaya secara optimal.
Aksi lingkungan ini dibagi menjadi empat kegiatan yaitu, penanaman bibit mangrove, identifikasi permasalahan desa melalui wawancara, kegiatan edukasi di SDN 4 Pantai bahagia, dan melihat proses pembuatan produk olahan mangrove bersama komunitas KEBAYA (Keluarga Bahagia Berkarya) yaitu komunitas yang mengembangkan produk olahan mangrove yang menjadi alternatif mata pencaharian masyarakatnya. |
6 (Clean water and Sanitation), 11 (Sustainable Cities and Communities), 15 (Life on Land) | |||
13 | Photography & Short Movie Competition Greenbase 2019, 6 September 2019-19 Oktober 2019 | Perlombaan yang diadakan merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan The 11th Greenbase . Terdapat dua jenis kompetisi yakni photography dan short movie dengan tema:”Satu kontribusi selamatkan lingkungan yang berdampak terhadap ekonomi dan sosial” yang diadakan secara nasional dan di buka untuk umum. Harapan dari dilakukannya kegiatan ini peserta bisa menuangkan ide kreatif dan solutif dalam bentuk foto dan video guna menyelamatkan lingkungan yang nantinya akan berdampak pada perbaikan sosial dan ekonomi. | 6 (Clean water and Sanitation), 11 (Sustainable Cities and Communities), 15 (Life on Land) | |||
14 | International Conference of Resources and Environmental Economics (ICREE 2019) | International Conference of Resources and Environmental Economics (ICREE 2019) diselenggarakan oleh Program Studi Magister (S2) Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, FEM IPB pada 22 Agustus 2019. Pada seminar ini menghadirkan keynote speech dari Ignatius Jonan (Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral). Pada plenary session dihadirkan pembicara yaitu : 1. F. X. Sutijastoto (KESDM); 2. Dono Boestami (Chief Executive of Oil Palm Plantation Fund Management Agency); 3. Dr. Hawati Janor (Chairman of Malaysia Oil Palm BoardUniversity Kebangsaan Malaysia/MPOB-UKM); dan 4. Prof. Song Soo Lim, Ph. D (Korea University); 5. Prof. Dr. Ir. Ahmad Fauzi., Msc (IPB University) dan 6. Dr. Vankatachalam Anbumozhi (Economic Research Institute for ASEAN and East Asia /ERIA). ICREE 2019 ini megusung tema “Renewable Energy for Sustainable Goals”. Pengembangan energi terbarukan sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama untuk energi yang terjangkau dan tujuan aksi iklim. Dengan energi terbarukan, itu akan menciptakan energi yang terjangkau bagi masyarakat, terutama yang berada di daerah terpencil. Teknologi energi terbarukan sekarang memungkinkan orang untuk mendapatkan energi bahkan di daerah terpencil. Energi terbarukan dan proyek efisiensi energi memiliki peran penting dalam mengurangi emisi karbon dioksida, sehingga ini dapat mewujudkan target pengurangan pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim. Pentingnya mengembangkan energi alternatif terbarukan juga tencatum dalam beberapa kebijakan yaitu Undang Nomor 30 (UU No.30) Tahun 2007 tentang Energi, Peraturan Presiden Nomor 5 (Perpres No.5) Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN), dan Undang-Undang Nomor 17 (UU No.17) Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Melalui kegiatan ICREE 2019 ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kapasitas kebijakan energi terbarukan dan tata kelola lingkungan melalui studi kasus. Selain itu, dapat pula diidentifikasi peluang dan tantangan dalam merumuskan kebijakan energi terbarukan dan tata kelola lingkungan serta rekomendasi untuk sektor energi dan lingkungan yang terbarukan. Kerjasama dalam membangun koneksi antara IPB dan pemangku kepentingan nasional dan internasional juga menjadi salah satu tujuan dari ICREE 2019 ini. |
12 (Responsible Consumption and Production), 13 (Climate Action), 15 (Life on Land) | |||
15 | Tayo di Wisuda, 26 Juni 2019 | Tayo (Hey, tukar sampah yo) di Wisuda merupakan salah satu rangkaian program Hey Tayo Departemen ESL yang dilaksanakan pada momen wisuda. Saat upacara wisuda di IPB, gedung Graha Widya Wisuda dipadati oleh banyak keluarga wisudawan dan penjual-penjual makanan maupun souvenir yang biasanya mengasilkan jumlahs ampah yang cukup banyak. Program ini mengedukasi civitas IPB, keluarga serta tamu di wisuda mengenai pemilahan sampah dari sumbernya. Civitas akademik IPB, keluarga maupun tamu dapat membawa dan menyumbangkan sampah an-organik yang telah dikumpulkan minimal sebanyak 1 goodie bag untuk ditukar dengan berbagai souvenir yang menarik, seperti paket makan siang, sedotan stainless, tumblr dan berbagai souvenir lainnya. | 2 (Zero Hunger), 11 (Sustaibnable Cities and Communities), 12 (Responsible Consumption and Production) |